I. Pengertian Harga
Dalam pertukaran atau pengukuran nilai suatu produk dalam pasar biasanya menggunakan uang. Jumlah uang tersebut biasanya menunjukan harga suatu produk atau jika seseorang ingin membeli sesuatu barang dan jasa, maka orang tersebut akan mengeluarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang atau jasa tersebut.
Pengertian harga menurut Djaslim Saladin (2003:95) mengemukakan bahwa “harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa atau dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen”.
Sedangkan pengertian harga menurut Wiliam J Stanton (1993:13) adalah “jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”.
Dan menurut Basu Swastha (1998:97) bahwa pengertian harga adalah “ jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya
Dari beberapa pengertian harga di atas, maka harga dapat diartikan sebagai nilai pertukaran yang ditetapkan oleh penjual dan pembeli untuk memperoleh suatu produk.
II Sasaran Penetapan Harga
Kebijakan harga adalah keputusan – keputusan mengenai harga yang ditetapkan oleh manajemen. Sasaran penetapan harga menurut Djaslim Saladin (2003;95) mengemukakan bahwa ada tiga sasaran dari penetapan harga yaitu :
1. Berorientasi pada laba, yaitu:
- untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih
- untuk memaksimalkan laba
2. Berorientasi pada penjualan yaitu :
- untuk meningkatkan penjualan
- untuk mempertahankan atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan
3. Berorientasi pada status quo
- untuk menstabilkan harga
- untuk menangkal persaingan
III Faktor - faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga
Penetapan harga merupakan pemilihan yang dilakukan perusahaan terhadap tingkat harga umum yang berlaku. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi harga, menurut Djaslim Saladin (2003:95) adalah :
1 Permintaan produk
2 Reaksi pesaing
3 Bauran pemasaran
4 Target dan bagian saham pasar
5 Biaya untuk memproduksi
IV. Tujuan Penetapan Harga
1. Profit maximalitazion (Maksimalisasi keuntungan)
Maksimalisasi keuntungan yaitu untuk mencapai hasil penjualan yang maksimal
2. Market Share Pricing (Penetapan harga untuk merebut pangsa pasar)
Penetapan harga untuk merbut pangsa pasar yaitu dengan harga rendah, maka pasar akan dikuasai , syaratnya, pasar cukup sensitive terhadap harga, Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik, harga turun pesaing sedikit.
3. Market Skiming Pricing
Yaitu jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun, syaratnya adalah, pembeli cukup, perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan, kenaikan harga tidak begitu berbahaya terhadap pesaing, harga naik menimbulkan kesan produk yang superior
4. Current revenue Pricing (Penetapan laba untuk pendapatan maksimal)
Yaitu, penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh revenue yang cukup agar uang kas cepat kembali
5. Target Profit Pricing (Penetapan harga untuk sasaran)
Yaitu harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu
6. Promotional Pricing (Penetapan harga untuk promosi)
Yaitu penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk mendorong penjualan produk – produk lain yang terdiri atas Loss leader pricing yaitu penetapan harga untuk suatu produk agar pasar mendorong penjualan produk yang lainnya, dan prestise pricing, yaitu penetapan harga yang tinggi untuk suatu produk guna meningkatkan image tentang kualitas.
V. Metode Penetapan Harga
Penetapan harga merupakan masalah yang cukup komplek dan sulit, karena kesalahan dalam menetapkan harga jual dapat berakibat fatal bagi perusahaan yaitu kegagalan.
1. Demand Oriented Pricing
Pengertian Demand Oriented Pricing menurut Djaslim Saladin (2003:96) yaitu Penentuan harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar dan keinginan konsumen
Sedangkan menurut Radiosunu pengertian harga (1993:174) yaitu “harga yang ditetapkan berdasarkan nilai yang diberikan pembeli terhadap nilai suatu barang. Besar kecilnya nilai barang bagi pembeli tercermin dalam permintaan mereka.”.
Dan menurut Buchari Alma (2000:174) Penetapan harga jual berdasarkan permintaan adalah “ harga yang ditetapkan berdasarkan besar kecilnya nilai barang bagi konsumen yang tercermin dari permintaan”.
Penetapan harga berdasarkan demand oriented pricing terdiri dari :
- Perceived value pricing yaitu nilai produk dalam pandangan konsumen (diukur atas dasar permintaan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan)
- Price Dicrimination yaitu penetapan harga jual produk dengan dua macam harga yang didasarkan kepada costumer basis, place basis, time basis, dan produk version basis
2. Cost Oriented Pricing
Cost Oriented Pricing yaitu harga dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Yang terdiri dari :
- Mark up pricing and cost plus pricing cara penetapan harga yang sama, yaitu menambahkan biaya per unit dengan laba yang diharapkan.
- Target pricing yaitu suatu penetapan harga jual berdasarkan target rate of return dari biaya total yang dikeluarkan ditambah laba yang diharapkan pada volume penjualan yang diperkirakan
3. Competitor oriented Pricing,
Competitor oriented Pricing, yaitu penetapan harga jual yang berorientasi pada pesaing yang terdiri dari :
- Perceived value pricing, yaitu penetapan harga dimana perusahaan berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata – rata industri.
- Sealed bid pricing yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang diajukan oleh pesaing.
No comments:
Post a Comment